
5 Inovasi Teknologi yang Akan Mengubah Dunia dalam 10 Tahun ke Depan
Di era digital yang serba canggih ini, teknologi telah menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari, termasuk untuk anak-anak. Inovasi teknologi tidak hanya digunakan oleh orang dewasa, tetapi juga telah dirancang khusus untuk mendukung pembelajaran, hiburan, dan pengembangan keterampilan anak-anak. Berikut ini beberapa inovasi teknologi yang kini menjadi bagian dari kehidupan anak-anak di era sekarang.
1. Aplikasi Pembelajaran Interaktif
Dengan semakin banyaknya aplikasi edukatif yang tersedia, anak-anak sekarang dapat belajar sambil bermain melalui ponsel atau tablet. Aplikasi seperti Khan Academy Kids, Duolingo, dan ABCmouse memberikan berbagai konten pendidikan yang menarik, seperti video, kuis, dan permainan interaktif.
Aplikasi ini memanfaatkan teknologi rajaolympus untuk membuat pembelajaran lebih menyenangkan dan efektif. Anak-anak bisa belajar membaca, matematika, sains, hingga bahasa asing dengan cara yang lebih menyenangkan dan tidak membosankan. Penggunaan teknologi dalam pembelajaran juga memberikan kesempatan untuk belajar secara mandiri, yang penting dalam perkembangan kemandirian anak.
2. Robot Pembelajaran
Seiring dengan berkembangnya kecerdasan buatan (AI), robot-robot pembelajaran kini hadir untuk membantu anak-anak mengembangkan keterampilan teknis sejak dini. Misalnya, LEGO Mindstorms dan Botley the Coding Robot adalah contoh robot yang dirancang untuk mengenalkan konsep dasar pemrograman dan logika komputer kepada anak-anak.
Melalui permainan dengan robot, anak-anak dapat belajar cara merakit dan memprogram perangkat, yang dapat meningkatkan keterampilan pemecahan masalah dan kreativitas mereka. Selain itu, robot-robot ini juga membantu anak-anak memahami dasar-dasar teknologi dengan cara yang menyenangkan dan interaktif.
3. Realitas Virtual (VR) dan Augmented Reality (AR)
Teknologi Realitas Virtual (VR) dan Augmented Reality (AR) semakin berkembang dan mulai dimanfaatkan untuk pendidikan anak-anak. VR memungkinkan anak-anak untuk merasakan pengalaman belajar yang imersif, seperti menjelajahi dunia bawah laut, mengunjungi luar angkasa, atau melihat dinosaurus hidup di sekitar mereka.
Sementara itu, AR memperkaya dunia nyata dengan elemen digital yang dapat dilihat melalui perangkat seperti smartphone atau tablet. Misalnya, aplikasi AR seperti Pokémon GO tidak hanya memberikan hiburan, tetapi juga mengajarkan anak-anak tentang geografi dan olahraga melalui permainan berbasis lokasi.
Dengan VR dan AR, anak-anak tidak hanya belajar dari buku teks, tetapi juga merasakan dan mengalami materi pembelajaran secara langsung. Ini membantu mereka mengingat informasi dengan lebih baik dan mengembangkan pemahaman yang lebih dalam tentang dunia di sekitar mereka.
4. Gaming Edukatif
Industri permainan video telah mengalami perubahan besar dalam beberapa tahun terakhir. Banyak game modern tidak hanya berfokus pada hiburan semata, tetapi juga mendidik dan mengasah keterampilan anak-anak. Game seperti Minecraft memungkinkan anak-anak untuk membangun dunia mereka sendiri, memecahkan teka-teki, dan berkolaborasi dengan teman-teman mereka dalam lingkungan virtual.
Game edukatif ini juga dapat digunakan sebagai alat pembelajaran untuk meningkatkan keterampilan matematika, sains, bahasa, dan seni. Mereka belajar bekerja sama dalam tim, merencanakan strategi, dan memecahkan masalah secara kreatif, yang semuanya sangat bermanfaat bagi perkembangan mereka.
5. Wearable Technology
Anak-anak kini juga bisa menggunakan teknologi wearable, seperti jam tangan pintar dan pelacak aktivitas, yang tidak hanya berguna untuk melacak aktivitas fisik tetapi juga memberikan pembelajaran tentang manajemen waktu dan kesehatan. Misalnya, GizmoWatch memungkinkan orang tua untuk mengawasi lokasi anak-anak mereka dan mengatur pembatasan waktu layar atau komunikasi.
Beberapa jam tangan pintar juga dilengkapi dengan fitur yang memungkinkan anak-anak belajar tentang pengaturan tujuan dan pencapaian pribadi. Teknologi ini mengajarkan mereka pentingnya keseimbangan antara bermain dan beraktivitas fisik, serta mengenalkan mereka pada konsep teknologi yang lebih canggih.
Baca Juga : Inovasi Teknologi Sebagai Upaya Strategis Pemulihan Ekonomi
6. Pembelajaran Menggunakan Kecerdasan Buatan (AI)
Inovasi terbaru dalam teknologi pendidikan adalah penggunaan kecerdasan buatan (AI). Beberapa platform pembelajaran menggunakan AI untuk menyesuaikan materi pelajaran dengan kebutuhan masing-masing siswa. Platform seperti Socratic oleh Google atau Smart Sparrow menggunakan AI untuk memberikan pengalaman belajar yang lebih dipersonalisasi, yang membantu anak-anak memahami pelajaran dengan cara yang lebih sesuai dengan gaya belajar mereka.
Dengan AI, anak-anak bisa mendapatkan umpan balik langsung, belajar dengan kecepatan mereka sendiri, dan melacak kemajuan mereka. AI juga bisa membantu memecahkan masalah atau menjelaskan konsep yang sulit dipahami dengan cara yang mudah dimengerti oleh anak-anak.
7. E-Books dan Buku Interaktif
Buku digital (e-books) dan buku interaktif kini semakin populer di kalangan anak-anak. Dengan perangkat seperti tablet atau e-reader, anak-anak bisa mengakses ribuan buku cerita dengan cara yang lebih menarik. Beberapa e-books bahkan memiliki fitur suara, gambar bergerak, dan animasi yang memperkaya pengalaman membaca mereka.
Buku interaktif seperti Osmo menggabungkan dunia fisik dan digital, memungkinkan anak-anak untuk berinteraksi langsung dengan elemen-elemen buku menggunakan perangkat mereka. Dengan cara ini, anak-anak bisa belajar sambil bermain dan mengembangkan kemampuan bahasa mereka dengan cara yang menyenangkan.

Inovasi Teknologi Sebagai Upaya Strategis Pemulihan Ekonomi
UU Sisnas Iptek No 11 tahun 2019 memberikan landasan yang kuat bagi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) untuk berperan dalam perencanaan pembangunan nasional. Proses penyelenggaraan Iptek semestinya berorientasi pada dukungan pertumbuhan ekonomi.
Dalam forum bertema “Penguatan Kelembagaan Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi (Institusi IPTEK) BPPT Dalam Konsolidasi Badan Riset Dan Penemuan Nasional (BRIN)” Kepala BPPT Hammam Riza memberi tahu bahwa sebagai salah satu lembaga penyelenggara Iptek, BPPT mempunyai fungsi menumbuhkembangkan pembatasan teknologi dan meningkatkan pendayagunaan teknologi serta bertanggung jawab menghasilkan Penemuan dan mendorong keberhasilan penggunaannya. Sehingga BPPT mempunyai peran yang benar-benar strategis dalam upaya pertumbuhan ekonomi.
“Kita perlu mengupayakan agar bisa membikin relasi kelembagaan BRIN dengan https://www.braxtonatlakenorman.com/ lembaga IPTEK LPNK seperti BPPT, LAPAN, BATAN, dan LIPI bisa dijalankan secara optimal, sinergis dalam sebuah orkestrasi yang pada kesudahannya akan meningkatkan kontribusi iptek kepada pembangunan nasional,” jelas Hammam.
Berkaitan hal tersebut, BRIN baru saja memberi tahu 3 arah BRIN ke depan, yakni: Konsolidasi sumber energi (manusia, infrastruktur, anggaran) iptek untuk meningkatkan critical mass, kapasitas dan kompetensi riset Indonesia untuk menghasilkan invensi dan penemuan sebagai fondasi utama Indonesia Maju 2045. Mewujudkan ekosistem riset pantas standar global yang terbuka (inklusif) dan kolaboratif bagi segala pihak (akademisi, industri, komunitas, pemerintah).
Mewujudkan fondasi ekonomi berbasis riset yang kuat dan berkesinambungan dengan fokus digital – green – blue economy.
Menyikapi hal tersebut Kepala BPPT mendorong ketiga arah tersebut dengan menjadi bagian penting dari orkestrasi penyelenggaraan IPTEK dan konsolidasi BRIN. Dia bahkan menyebut bahwa pihaknya akan ikut mempersiapkan segala landasan undang-undang operasional bagi Institusi IPTEK dan BRIN dalam mengerjakan litbangjirap, invensi dan penemuan secara terintegrasi dan kejelasan relasi antar Institusi penyelenggara IPTEK yang keterkaitan dengan K/L dan segala stakeholder ekosistem Quadhelix lainnya.
“Institusi ini perlu untuk menghindari inefisiensi anggaran kegiatan riset dan teknologi di Institusi IPTEK dan menghindari tumpang tindih program riset dan teknologi dan hal lain yang menjadi urgensi atas pendayagunaan Institusi IPTEK dan penyusunan BRIN,” jelas Hammam.
Baca Juga : 8 Ide Bisnis Kreatif Yang Sangat Menguntungkan Dan Bisa Dimulai Tahun 2025
Dia bahkan berkeinginan bahwa kaji terap iptek di Indonesia akan terus mengalami peningkatan yang signifikan mulai dari kehadiran produk-produk yang inovatif dan diterapkan oleh segala bagian bangsa ini. “Sebagai lembaga jirap, BPPT akan terus meningkatkan kinerjanya, dengan mendorong segala penemuan teknologi untuk mencapai kejayaan di tanah air,” jelasnya.
Perlu dikenal bahwa pemerintah baru saja mengeluarkan Metode Presiden Nomor 33 Tahun 2021 memegang tugas, fungsi, dan kewenangan BRIN, merespon hal tersebut Hammam mengatakan integrasi jangan diartikan sebagai peleburan.
“Kami mengupayakan agar bisa membikin relasi kelembagaan BRIN dengan lembaga IPTEK LPNK seperti BPPT, LAPAN, BATAN, dan LIPI bisa dijalankan secara optimal, sinergis dalam sebuah orkestrasi yang pada kesudahannya akan meningkatkan kontribusi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi kepada pembangunan nasional. Ini yang disebut sebagai konsolidasi BRIN, oleh sebab itu tak ada peleburan” pungkasnya.
Sekilas UU Sisnas Iptek No 11 Tahun 2019
Undang-Undang No. 11 Tahun 2019 tentang Proses Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, sudah memberikan landasan yang kuat bagi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) untuk berperan dalam perencanaan pembangunan nasional. Proses penyelenggaraan Iptek semestinya berorientasi pada dukungan pertumbuhan ekonomi.
BPPT sebagai salah satu Institusi penyelenggara Iptek pantas dengan Pasal 42 UU No. 11 Tahun 2019 SISNAS IPTEK, mempunyai fungsi menumbuh kembangkan pembatasan Teknologi dan meningkatkan pendayagunaan Teknologi serta bertanggung jawab menghasilkan Penemuan dan mendorong keberhasilan penggunaannya (fungsi dan tanggungjawab). Sehingga BPPT mempunyai peran yang benar-benar strategis dalam upaya pertumbuhan ekonomi.
Penemuan pada pasal 48 UU No 11 Tahun 2019 SISNAS IPTEK, UU No 11 Tahun 2020 tentang Cipta (yang menjadi pertimbangan Perpres BRIN) sudah mengamanahkan bahwa dalam rangka memegang riset iptek di Indonesia sebagai landasan kokoh bagi pembangunan berbasis iptek, perlu di wujud BRIN atau Badan Riset dan Penemuan Nasional yang akan mengintegrasikan kegiatan litbang jirap dalam mengerjakan invensi dan penemuan dengan maksud agar kegiatan litbangjirap (penelitian, pengembangan, penganalisisan dan pemakaian) secara nasional lebih terintegrasi.